Selasa, 23 Januari 2018

Penyebab Mata Terbuka saat Tidur, Bahayakah?

Pernahkah Anda mengalami gejala pada saat atau pada waktu tidur, mata tidak tertutup alias terbuka walau itu sedikit? Atau bahkan melihat orang lain ketika tertidur matanya tidak tertutup rapat? Mengapa demikian? Kenapa bisa terjadi dan apa alasannya?

Walau memang Anda tak pernah mengalami, tentu Anda pernah melihat orang lain yang mengalaminya saat tertidur. Normalnya, orang tidur itu dengan posisi mata yang tertutup.

Kondisi tersebut bisa dianggap biasa saja oleh sebagian orang, dan mungkin bisa menjadi bahan lelucon yang menggelikan. Banyak yang menganggap kondisi ini hal yang wajar dan tidak mengkhawatirkan.

Jika Anda sadar, mungkin ada suatu yang tak beres di tubuh kita. Yuk cari tahu lebih lanjut!

Penyebab Mata Terbuka saat Tidur

Mata Terbuka saat Tidur
Mata Terbuka saat Tidur, via buahatiku.com

Jika gejala yang satu ini terus-menerus muncul, mungkin Anda memiliki gangguan mata, yang dinamakan dengan lagophthalmos nocturnal atau yang dinamakan dengan kelelahan nokturnal.

Apabila kondisi ini terjadi, maka mata tidak bisa menutup secara sempurna saat tidur, disebabkan adanya saraf mata yang lemah. Saraf mata yang lemah ini ada di sekitar kelopak mata.

Inilah yang membuat mata kita yang seharusnya tertutup saat tidur, justru malah terbuka dan tak bisa menutup dengan sempurna saat tidur.

Jika kondisi ini sudah masuk ke dalam kondisi yang gawat dan cukup parah, nocturnal lagophthalmos bisa memicu kelainan yang ada di mata. Hal ini karena mata yang tak tertutup sekian lama bisa membuat selaput kornea mata menjadi kering dan menyebabkan kerusakan yang cukup berbahaya di kornea mata.

Tidak hanya membuat kornea mata menjadi kering, adanya kasus ini juga bisa membuat mara para penderita rentan dan sensitif terhadap cahaya. Kondisi ini juga bisa memicu mata para penderita menjadi kemerahan dengan disertai rasa nyeri.

Untuk kondisi yang paling parah, orang yang menderita kasus ini bahkan harus ditangani oleh dokter dengan penanganan dalam bentuk operasi dan pembedahan. [1]

Jika mengupas penyebabnya lebih dalam, bisa terjadi karena infeksi, stroke, bekas operasi, traumu ataupun bell's palsy (kelemahan yang terjadi di otot wajah).

Sementara itu, ada beberapa penyakit yang juga bisa menyebabkan tidur dengan mata yang terbuka, misal seperti :
  • Cacar air
  • Penyakit gondok
  • Polio
  • Lyme
  • Kusta
  • Difteri
  • Sindrom Guillain-Barre
  • Sindrom Moebius
  • Penyakit Neuromuskular

Kelainan mata seperti exophthalmos (mata yang menonjol) juga bisa membuat seseorang sulit dalam menutup kelopak mata. Selanjutnya, bulu mata bagian atas dan bawah yang tebal juga bisa menyebabkan mata sulit dalam menutup secara sempurna.

Amankah Tidur dengan Mata yang Terbuka?

Kelopak mata memiliki fungsi sebagai penghalang dan memberikan akses air mata untuk membasahi permukaan mata. Di air mata, ada antibiotik alami yang mampu membantu dalam membunuh virus dan bakteri.

Tidak hanya itu saja, air mata juga membantu dalam menjaga lingkungan di sekitar mata tetap lembab, sehingga sel-sel mata bisa berfungsi dengan baik.

Jika kelopak mata tak tertutup saat tidur, maka bisa membuat mata menjadi kering dan merah di pagi hari. Apabila terus-terusan terjadi, kemungkinan besar mata bisa mengalami iritasi dan membahayakan penglihatan, seperti kerusakan di kornea atau kebutaan.

Lantas, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Alangkah baiknya untuk melakukan pemeriksaan ke dokter dengan mengikuti beberapa pemeriksaan, guna memperoleh diagnosis dan pengobatan yang tepat.

Sebenarnya, tidur dengan mata yang terbuka ini tak selalu memiliki akibat yang serius, jika Anda bisa mengatasinya dengan obat tetes mata dan pelembab mata, sesuai dengan saran dan pengawasan dokter atau bisa juga membiasakan tidur dengan penutup mata.

Apabila kondisinya memang terlampau parah, kemungkinan direkomendasikan untuk menjalani pembedahan. [2]

Baca juga : Ternyata Bikin Sehat! 10 Manfaat Tidur dengan Guling

Kesimpulan

Kelopak mata menjadi salah satu penghalang yang memungkinkan air mata dalam melumasi permukaan mata. Air mata ini juga mempunyai antibiotik alami untuk membantu membunuh virus maupun bakteri.

Gejala yang biasa terjadi pada penderita ialah seperti adanya sensasi benda asing masuk ke mata, kemerahan, nyeri, pandangan menjadi kabur dan bahkan bagi sebagian orang bisa sensitif terhadap cahaya.

Jadi, dalam kasus tertentu atau kebanyakan terjadi, sebenarnya itu masih aman dan tak perlu ditakutkan lagi. Namun, akan menjadi masalah jika mata terpapar lingkungan luar dan lapisan air mata terganggu, di dalam kondisi ini sudah seharusnya diperiksakan ke dokter untuk memastikan secara pasti apa penyebab dan penanganan yang tepat. [3]
\

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top