Jumat, 19 Januari 2018

Pilih Dada Ayam atau Paha Ayam? Ini Gizi dan Nutrisinya!

Setiap kali pergi ke restoran atau bahkan tempat makan dan melakukan pesanan terhadap menu masakan ayam, Anda pasti akan ditanya, "dada ayam atau paha ayam?".

Memang kebanyakan orang tak mempermasalahkan untuk mendapat dan memakan bagian yang apa, namun ada juga yang gemar dalam memilah bagian tertentu. Biasanya Anda atau konsumen akan menolak apabila diberi bagian yang tak disukai.

Memilih bagian daging ayam yang akan disantap bisa jadi suatu idealisme. Biasanya ada juga orang yang menghubungkannya dengan masalah kesehatan.

Ada yang memiliki argumen atau anggapan jika dada ayam lebih aman dibandingkan paha ayam karena menjadi titik pusat suntikan antibiotik ayam. Akan tetapi, ada juga yang tak peduli mengenai hal tersebut, yang penting enak, lezat dan siap untuk disantap.

Lalu, bagi Anda yang memang ingin tahu mana yang lebih sehat antara dada ayam atau paha ayam, mari kita simak dan ulas secara lebih lengkap.

Perbandingan Nilai Gizi

Dada dan Paha Ayam (Ayam Goreng)

1. Protein

Baik itu dada ayam atau paha ayam, keduanya memang menjadi sumber protein hewani yang sangat baik bagi kesehatan tubuh.
  • Satu potong dada ayam panggang dengan berat sekitar 85 gram, mengandung tingkat protein sebesar 25 gram
  • Satu potong paha ayam panggang dengan berat sekitar 85 gram, mengandung tingkat protein sebesar 21 gram

Hal ini yang bisa ditarik kesimpulan jika dada ayam mengandung protein yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan paha ayam.

Jika bisa kita lihat, asupan protein yang disarankan setiap harinya ialah sekitar 46 gram bagi wanita dan 56 gram bagi pria. Protein ini sangat penting karena bisa meningkatkan kekebalan tubuh, pertumbuhan sel dan pembentukan massa otot.

2. Kalori

Perbedaan dari segi jumlah kalori antara dada ayam dan paha ayam di sini tak terlampau besar.
  • Untuk 100 gram dada ayam, mengandung sekitar sebanyak 172 kalori
  • Untuk 100 gram paha ayam, mengandung sekitar sebanyak 161 kalori

Maka bisa dikatakan jika kalori yang terkandung di dalam dada ayam jauh lebih besar dibandingkan dengan paha ayam.

3. Natrium

Bagian dada dan paha ayam juga ternyata mengandung jumlah natrium yang tak jauh berbeda.
  • Dalam 85 gram dada ayam, terkandung 85 miligram natrium
  • Dalam 85 gram paha ayam, terkandung 70 miligram natrium

Natrium merupakan mineral elektrolit yang ditemukan secara alami di dalam makanan.

Nilai harian yang disarankan untuk natrium ini ialah 2.300 miligram bagi orang dewasa sehat dan 1.500 miligram untuk orang yang memiliki tekanan darah tinggi.

Natrium sangat dibutuhkan oleh tubuh karena untuk menjaga keseimbangan cairan dan kerja otot di dalam tubuh itu sendiri. Akan tetapi, perlu berhati-hati juga karena jika berlebihan bisa menyebabkan terjadinya retensi air, yang mampu menyebabkan meningkatnya tekanan darah.

4. Lemak

Perbedaan kandungan gizi pada dada dan paha ayam terlihat dengan jelas pada kandungan lemak. Ternyata, paha ayam lebih rendah lemak dibandingkan dengan dada ayam.
  • Dalam 100 gram dada ayam, terkandung lemak total 9,25 gram dan lemak jenuh 2,66 gram
  • Dalam 100 gram paha ayam, terkandung lemak total 8,68 gram dan lemak jenuh 2,39 gram

Jumlah ini sekitar 10% dari asupan harian yang disarankan. Untuk menurunkan kandungan lemak yang ada di dada dan paha ayam, Anda juga bisa menyingkirkan bagian kulit sebelum dikonsumsi.

5. Kolesterol

Kandungan kolesterol di dada ataupun paha ayam bisa dikatakan tergolong sedang.
  • Setiap 85 gram dada ayam, terkandung 70 miligram kolesterol (24% asupan harian yang disarankan)
  • Setiap 85 gram paha ayam, terkandung 80 miligram kolesterol (26% asupan harian yang disarankan)

Dengan mengonsumsi makanan yang tinggi akan kolesterol dan lemak jenuh tentu bisa meningkatkan terjadinya resiko penumpukan plak pembuluh darah yang bisa menyebabkan terjadinya penyakit jantung.

Maka dari itu, American Heart Association merekomendasikan kepada publik untuk membatasi asupan kolesterol harian, cukup sebanyak 200 miligram saja bagi orang yang dengan penyakit jantung koroner. [1]

Kandungan Nutrisi

Kandungan Gizi dan Nutrisi pada Dada dan Paha Ayam

Secara nutrisi, bagian dada dan paha ayam memang memiliki perbedaan walau tak signifikan. Dari laman fatsecret.co.id, untuk setiap 100 gramnya, dari kadar angka kecukupan gizi (AKG) yang dihitung dari Angka Kebutuhan Gizi 2000 kalori, untuk daging ayam bagian dada mencapai hingga 9% dan paha hanya 8%.

Tentunya ini menjadi hal yang cukup penting yang perlu diperhatikan dengan asupan makanan dan kesehatan diri.

Sementara itu, kandungan lemak, entah itu lemak jenuh atau lemak tak jenuh, bagian dada ayam jauh lebih tinggi dibandingkan dengan paha ayam. Bahkan, dada ayam juga lebih kaya akan kalori dan protein dibandingkan dengan paha ayam.

Dada Ayam Banyak Diminati

Di dalam suatu survei online yang dilakukan di Kanada melalui laman Tellwut, belum lama ini mengungkap dari sebanyak 1.465 peserta memilih sikap terhadap bagian daging ayam favoritnya. Hasilnya menunjukkan :
  • Sebanyak 52% memilih dada ayam
  • Sebanyak 17% memilih paha ayam
  • Sebanyak 13% memilih sayap
  • Sebanyak 10% memilih kaki
  • Sebanyak 8% memilih bagian yang lain

Jika memang dilihat, di negara maju, bagian paha "dark meat" memang sering dianggap tidak sehat untuk kesehatan tubuh.

Dada ayam banyak diminati oleh responden karena memang terbukti mengandung daging dan empuk untuk disantap.

Sementara itu, bagian paha atas juga banyak diminati karena di bagian ini selain terdapat daging yang cukup banyak, juga terdapat kulit yang mengandung lemak nan gurih untuk disantap.

Dari adanya survei tersebut menunjukkan jika bagian dada dan paha ayam menjadi pilihan paling utama bagi konsumen. Dada dan paha ayam memang jadi yang terpopuler dari sekian banyak bagian ayam yang lain. [2]

Sehat atau Tidaknya Daging Ayam, Tergantung dari Cara Mengolahnya

Tentu angka di atas tersebut hanya dilihat dari daging mentahnya saja. Untuk teknik memasak dan penambahan bumbu tertentu bisa mengubah banyak nilai gizi dalam makanan tersebut.

Daging ayam pada bagian dada ataupun paha sebenarnya sama-sama tidak mengandung karbohidrat. Akan tetapi, saat Anda menambahkan saus, barbeque atau tepung pada ayam, maka kandungan karbohidrat pada daging ayam tersebut akan bertambah.

Jika memang tak ingin mengonsumsi karbohidrat yang berlebihan, ada baiknya untuk mengonsumsi dagingnya saja tanpa memberikan beberapa bumbu tambahan ataupun lapisan tepung. Anda juga bisa menyingkirkan bagian kulit ayam, sehingga olahan ayam tersebut kian minim akan lemak dan kalori.

Menggoreng dan "ungkep" juga digadang-gadang menjadi teknik masak yang mampu mendongkrak nilai kalori makanan. Hal ini sebabnya memanggang, kukus atau merebus, dianggap menjadi pilihan yang tepat, yang jauh lebih sehat untuk mengurangi jumlah kalori dan lemak.

Cara Mengolah dan Menyimpan Daging Ayam yang Benar

Entah apapun bagian daging ayam yang Anda pilih, pastikan untuk membersihkannya terlebih dahulu dengan benar, sebelum dilakukan pengolahan. Daging ayam yang mentah sebaiknya tak dicuci sebelum dimasak, karena hal ini bisa meningkatkan resiko perpindahan bakteri dari daging ayam mentah.

Pastikan juga untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air hangat terlebih dahulu, minimal selama 20 detik sebelum dan sesudah mengolah daging ayam yang masih mentah.

Setelah itu, masaklah daging ayam di dalam suhu minimal 75 derajat celcius untuk membunuh berbagai macam kuman yang ada di dalam daging ayam.

Jika memang Anda ingin menyimpan daging ayam, simpanlah di dalam freezer. Cara ini memiliki tujuan apik untuk mengurangi resiko penyebaran bakteri di dalam makanan tersebut.

Apabila ingin mulai mengolahnya, terlebih dahulu dicairkan dengan meletakkan di rak bawah kulkas. Gunakan juga peralatan, wadah dan talenan terpisah untuk setiap bahan mentah yang dimasak.

Kesimpulan

Pada suatu survei tersebut bisa disimpulkan jika pada dasarnya, konsumen tak memperhatikan nilai gizi yang terkandung dan kemampuan mereka terhadap pengetahuan gizi yang diperolehnya saat memilih bagian daging ayam yang dikonsumsi.

Persoalan dalam memilih dada atau paha ayam memang jauh lebih menitikberatkan karena soal selera saja.

Ketua Asosiasi Perunggasan Afrika Selatan, Kevin Lovell, mengungkap masalah atau uneg-uneg mengenai impor daging ayam pada bagian paha dan kaki yang biasa dijuluki dengan "leg quarters", "waste", "leftovers" atau "dark meat" yang dihargai lebih murah dari negara maju Eropa ke Afrika Selatan.

Tentu hal tersebut menjadi ancaman untuk tenaga kerja di sektor perunggasan yang ada di negaranya.

"Negara maju akan lebih memilih daging ayam bagian dada dibandingkan dengan bagian paha. Terjadilah surplus dark meat." ungkap Lovell.

Jadi sekarang, pilih dada atau paha ayam? Atau mungkin soal selera?
\

 
About - Contact Us - Sitemap - Disclaimer - Privacy Policy
Back To Top